ROSYKREN

Just another WordPress.com weblog

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.2

leave a comment »

Penulis : Elly Rosyidah

Nilai guru penggerak adalah keyakinan sebagai standar yang mengarahkan perbuatan dan standar pengambilan keputusan terhadap objek atau situasi yang sifatnya sangat spesifik.  Kehadiran nilai dalam diri seseorang dapat berfungsi sebagai standar bagi seseorang dalam mengambil posisi khusus dalam suatu masalah, sebagai bahan evaluasi dalam membuat keputusan, dan sebagai motivasi dalam mengarahkan tingkah laku individu dalam kehidupan sehari-hari.  Nilai guru penggerak terdiri atas mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. 

Mandiri disini diartikan bahwa seorang guru penggerak harus mampu memunculkan secara mandiri untuk melakukan aksi, mengambil tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya, dan segala perubahan yang terjadi di sekitarnya  Guru penggerak harus mampu mendorong dirinya sendiri untuk melakukan perubahan, memulai sesuatu, dan mengerjakan sesuatu terkait dengan perubahan yang diinginkan untuk terjadi.  Guru penggerak yang mandiri adalah mampu memunculkan motivasi dalam dirinya terutama dalam aspek pengembangan dirinya.  Motivasi tersebut harus muncul tanpa harus ditugaskan oleh sekolah atau dinas.  Selain mandiri seorang guru penggerak harus memiliki nilai refleksi yaitu senantiasa merefleksikan hal-hal yang terjadi di sekelilingnya baik yang terjadi pada diri sendiri dan pihak lain.  Hasil refleksi tersebut dapat dijadikan sebagai pembelajaran dan panduan untuk menjalankan perannya di masa mendatang.  Guru penggerak yang reflektif tidak hanya berhenti sampai berefleksi saja tetapi dapat melakukan aksi perbaikan yang bisa dilakukan, terbuka untuk menerima umpan balik dari orang-orang sekelilingnya.  Kolaboratif yang dimiliki oleh guru penggerak adalah senantiasa membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan baik di lingkungan sekolah maupun di luar, misalnya orang tua murid dan komunitas terkait dalam mencapai tujuan pembelajaran.  Dalam menjiwai nilai kolaboratif ini seorang guru penggerak harus mampu membangun rasa kepercayaan dan rasa hormat antara dirinya dan lingkungannya, mengakui dan mengelola perbedaan peran yang diemban oleh masing-masing pemangku kepentingan, kerjasama, berkomunikasi, dan mampu memberikan feedback.  Inovatif yang dimiliki oleh guru penggerak adalah mampu memunculkan gagasan baru dan tepat guna terkait situasi atau permasalahan tertentu.  Setelah melakukan refleksi, guru penggerak harus mampu menggunakan refleksinya dalam mengevaluasi masalah dan mencari gagasan lainnya untuk menyelesaikan masalah.  Dalam menguatkan nilai inovatif ini, guru penggerak harus memiliki keterbukaan terhadap gagasan atau ide dari orang lain yang nantinya dapat dijadikan sebagai inspirasi dalam memecahkan masalah.  Berpihak pada murid diartikan bahwa seorang guru penggerak dalam melakukan sesuatu atau pengambilan keputusan harus mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan utamanya.  Dalam menguatkan nilai ini maka guru penggerak mampu memikirkan apa yang dibutuhkan oleh murid sehingga proses pembelajaran akan lebih baik.

Nilai-nilai yang terdapat dalam guru penggerak dapat digunakan untuk menguatkan dirinya dalam melakukan perannya sebagai guru penggerak.  Peran guru penggerak terdiri atas menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan pada murid.

Guru penggerak harus mampu menjadi pemimpin pembelajaran yang menitiberatkan pada komponen yang terkait pada kurikulum, proses belajar mengajar, asesmen, pengembangan guru, komunitas sekolah, dan mampu mendorong wellbeing ekosistem Pendidikan sekolah.  Welbeing hal ini terkait pada kondisi yang membuat murid nyaman untuk belajar, sesuai kebutuhan murid, dan menciptakan lingkunagn yang membuat murid selalu senagn untuk belajar.  Menggerakkan komunitas praktisi adalah guru penggerak harus mampu berpartisipasi aktif, banyak berbagi praktik baik dalam komunitas belajar.  Guru penggerak sebagai coach bagi guru lain artinya mampu menjadi mentor bagi guru lain.  Mendorong kolaborasi antar guru adalah membuka ruang diskusi positif dan kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingandi dalam dan di luar sekolah.  Mewujudkan kepemimpinan murid adalah guru penggerak mampu mendorong kemandirian dan kepemimpinan murid di sekolah, memunculkan motivasi murid untuk belajar, dan mendidik karakter murid di sekolah.

Nilai dan peran guru penggerak tentunya tidak bisa terlepas dari filosofi Ki Hajar Dewantara.  Guru penggerak dalam menanamkan nilai dan melaksanakan peran guru penggerak harus berlandaskan pada filosofi Ki Hajar Dewantara.  Beberapa filosofi Ki Hajar Dewantara yang dapat digunakan dalam menjalankan peran sebagai guru penggerak diantaranya adalah menuntun, guru dibaratkan sebagai petani, kodrat anak merdeka, dan menghamba pada anak.

Pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam konteks menuntun adalah dalam menjalankan peran guru penggerak, maka harus mampu menjadi tauladan, mampu menyediakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan mampu memberikan motivasi.  Keseluruhan filosofi ini ada semua dalam nilai dan peran guru penggerak.  Filosofi Ki Hajar dewantara guru diibaratkan sebagi petani, dalam menjalankan peran guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran dan mewujudkan kepemimpinan murid tentunya seorang pendidik hanya mampu dalam membangun atau memunculkan karakter yang ada dalam diri murid dan bukan merubah murid seperti yang kita inginkan.  Begitupula dalam melaksanakan peran sebagai pemimpin pembelajaran dan mewujudkan kepemimpinan murid seorang guru penggerak harus mampu menciptakan pembelajaran yang merdeka sehingga kemandirian dan karakter murid akan terbangun dengan sendirinya.  Dalam melaksanakan peran guru penggerak yang mendorong kolaborasi antar guru semua kebijakan diarahkan pada kepentingan murid.  Hal ini sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu menghamba pada anak.

Untuk mencapai nilai dan peran sebagai guru penggerak maka ada beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah menanamkan pada diri kita sebagai pembelajar sepanjang hayat yaitu selalu mencari pengembangan diri baik secara kedinasan maupun berbayar.  Pengembangan diri yang kita lakukan bukan semata-mata ingin mecari sertifikat tetapi ilmu yang kita peroleh selama pengemnagn diri yang kita utamakan.  Selain aktif mengikuti pengembangan diri kita dapat mencari solusi atas permasalahan yang kita temuai selama refleksi yaitu banyak membaca informasi khususnya dari jurnal penelitian yang memiliki kasus yang sama.  Strategi yang kedua adalah kita harus selalu terbuka dengan adanya perubahan.  Perubahan bukan merupakan suatu halangan tetapi menjadikan perubahan itu sebagai jalan untuk berinovasi.  Startegi yang ketiga adalah selalu membangun kolaborasi dengan rekan di sekolah ataupun di luar.  Hal yang perlu dikuatkan dalam hal ini adalah membangun komunikasi yang baik, mampu bekerjasama dalam keberagaman, dan menghargai pendapat orang lain.

Untuk mewujudkan peran sebagai guru penggerak tentunya kita tidak bisa terlepas dengan orang-orang sekitar yang dapat menjadi pendukung diantaranya adalah keluarga, rekan kerja baik di sekolah atau di luar, pimpinan, rekan sesama guru penggerak, dan murid.  Keluarga merupakan orang yang paling terdekat yang selalu memberikan motivasi dan menguatkan saya selama menjalani diklat dan sebagai guru penggerak nantinya.  Rekan kerja sekolah atau di luar sebagai mitra untuk berdiskusi, berkolaborasi, berbagi hal tentang pembelajaran, dan dapat memberikan masukan yang membangun peran saya sebagai guru penggerak.  Pimpinan tentunya berperan sebagai motivator, mitra diskusi terhadap segala hal permasalahan, pendukung dalam program yang akan dijalankan di sekolah, dan pengambil kebijakan atas program yang akan dilaksanakan di sekolah.  Rekan sesama guru penggerak adalah mitra berdiskusi, saling memberi motivasi, membangun kolaborasi dalam program yang dapat dilaksanakan bersama-sama, dan saling membantu dalam memecahkan masalah.  Murid adalah orang yang akan menjadi mitra dalam menjalankan nilai dan peran guru penggerak baik di kelas mapun di sekolah.

Written by rosykren

14/09/2021 pada 17:48

Ditulis dalam Uncategorized

Tinggalkan komentar