ROSYKREN

Just another WordPress.com weblog

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PEMBELAJARAN DIFERENSIASI

leave a comment »

Penulis : Elly Rosyidah, SMAN 1 Nagrak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

Pembelajaran diferensiasi adalah pembelajaran pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.  Kebutuhan peserta didik ini mencakup kesiapan belajar, minat, dan profil peserta didik.  Kesiapan belajar adalah kondisi dimana peserta didik akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahamn yang mereka miliki sebelumnya.  Minat peserta didik adalah suatu kondisi yang dapat memicu keingintahuan atau Hasrat dalam diri seorang murid.  Profil belajar siswa adalah kondisi dimana proses pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bekerja atau menerima pembelajaran dengan cara yang disukai oleh mereka. Pembelajaran diferensiasi juga bisa didefinisikan sebagai rangkaian keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.  Keputusan yang dibuat oleh guru berkaitan dengan lingkungan belajar yang dapat mengundang peserta didik untuk belajar, tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, adanya penialaian berkelanjutan, merespon kebutuhan belajar muridnya, dan adanya manajemen kelas yang efektif.

Pembelajaran diferensiasi mencakup tiga macam pendekatan yaitu diferensiasi konten, proses, dan produk..  Diferensiasi konten adalah pembelajaran diferensiasi dimana guru menawarkan tentang apa yang dipelajari oleh peserta didik.  Contoh dari pembelajaran diferensiasi pendekatan konten adalah guru menawarkan kepada peserta didik untuk dapat memilih materi yang akan didiskusikan sesuai dengan kesiapan belajar dan minat peserta didik.  Diferensiasi pendekatan proses adalah guru menyesuaiakan cara peserta didik mempelajari materi yang sedang dipelajari.  Cara mempelajari materi disesuaikan dengan kesiapan belajar, minat, dan profil peserta didik.  Hal ini bisa dilakukan dengan kegiatan demontrasi, eksperimen, diskusi, dan tutor sebaya.  Diferensiasi pendekatan produk adalah guru menawarkan bentuk produk yang menjadi tagihan peserta didik dalam proses pembelajaran.  Pada diferensiasi pendekatan produk dimana siswa dapat menuangkan ide atau gagsan mereka bisa dalam bentuk tulisan, infografis, poster, rekaman audio, dan video.  Tentunya produk tersebut disesuaikan dengan kesiapan belajar siswa, minat, dan profil belajar siswa.

Pembelajaran diferensiasi merupakan pembelajaran yang dapat mendorong pertumbuhan semua murid dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan untuk memajukan atau meningkatkan proses pembelajaran baik untuk di kelas secara keseluruhan maupun untuk murid secara individu. Seorang guru yang merancang proses pembelajaran diferensiasi tentunya ada kaitannya dengan materi guru penggerak sebelumnya.  Pembelajaran diferensiasi jika dilihat dari filosofi Ki Hajar Dewantara dapat menuntun segala kekuatan kodrat yang dimiliki oleh anak.  Oleh karena pembelajaran diferensiasi berdasarkan pada kebutuhan peserta didik ( mencakup kesiapan belajar, minat, dan profil belajar) maka pembelajaran diferensiasi dapat membuat siswa merasa nyaman, sehingga kekuatan kodrat pada diri anak akan lebih mudah untuk ditumbuhkan atau dikembangkan.  Selain itu pembelajaran diferensiasi juga sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara pada peran guru ibarat petani.  Melalui pembelajaran diferensiasi guru dapat menuntun tumbuhnya kodrat pada diri peseta didik melalui pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.  Selain itu pembelajaran diferensiasi dapat memberikan kesempatan peserta didik untuk dapat melakukan pembelajaran yang merdeka belajar, dimana siswa dapat menentukan konten, proses, dan produk tagihan yang disesuaikan dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik.

Seorang guru yang merancang proses pembelajaran yang berbasis diferensiasi sangat sesuai dengan peran guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran dan mewujudkan kepemimpinan murid.  Guru sebagai pemimpin pembelajaran, dimana guru mampu merancang proses pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan yang menyenangkan bagi siswa.  Lingkungan yang menyenangkan dapat tercipta apabila proses pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.  Selain itu ciri pembelajaran diferensiasi adalah berpusat pada siswa yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa.  Oleh karena itu pembelajaran diferensiasi dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar, membantu siswa untuk mandiri, dan mendidik siswa di sekolah.

Pembelajaran diferensiasi yang dapat diterapkan oleh guru khususnya guru penggerak selain sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, juga dapat mempercepat terwujudnya visi guru penggerak.  Melalui pembelajaran diferensiasi maka kita dapat melihat kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa.  Semua kebutuhan siswa tersebut dapat dijadikan sebgai sumber kekuatan untuk merancang program kegiatan di kelas ataupun di sekolah.

Written by rosykren

08/11/2021 pada 16:31

Ditulis dalam Uncategorized

Tinggalkan komentar